Selasa, 29 Maret 2011

Tugas Artikel Kelompok Cumi - Cumi milik Eka

*Apple Kembangkan Teknologi 3D dan Hologram

Oleh:Eka Sumarwata

Di tengah kesuksesan penjualan iPhone dan iPad, Apple Inc. diam-diam mulai mengembangkan teknologi tiga dimensi (3D) dan hologram. Proyek baru itu terungkap dalam sebuah dokumen permohonan paten yang dibuat perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat itu baru-baru ini.

Dalam dokumen permohonan paten tersebut, Apple akan membuat sebuah tampilan tiga dimensi dan hologram yang dapat dinikmati oleh setiap orang tanpa menggunakan kacamata khusus. Selama ini, gambar tiga dimensi baru terasa "hidup" ketika setiap penonton menggunakan kacamata yang memungkinkan mata kanan dan kiri melihat gambar yang sedikit berbeda untuk menghasilkan ilusi gambar tiga dimensi.Teknologi tiga dimensi minus kacamata ini rencananya akan diterapkan pada berbagai produk, seperti televisi, monitor komputer, dan layar bioskop.

Untuk mengembangkan proyek tersebut, Apple membuat sebuah layar khusus yang "diisi" dengan dot atau titik-titik pixel dengan ukuran super kecil. Dot pixel inilah yang akan memantulkan gambar dari sudut yang berbeda-beda untuk mata kanan dan kiri penonton. Pengambilan sudut gambar yang ditangkap mata kanan dan kiri akan menciptakan citra stereoscopic sehingga otak mengolah setiap gambar yang diterima mata sebagai tampilan tiga dimensi.

Apple juga mengajukan paten dalam penggunaan teknologi pencitraan tiga dimensi guna melacak gerakan dan posisi mata penonton untuk memastikan gambar yang diterima mata kiri dan kanan tetap tajam dan halus. Untuk melacak gerakan mata itu, Apple menggunakan teknologi holografik.

Dengan mengembangkan teknologi tersebut, apakah Apple akan memasuki bisnis baru di dunia televisi? Sayangnya hingga kini Apple menolak mengomentari isi dokumen paten tersebut.

Ahli konsumen teknologi dan penulis “Cult of Mac”, Leander Kahney akan memberikan sanksi apabila Apple akan masuk ke ranah televisi tiga dimensi dalam waktu dekat. "Tak perlu jauh-jauh ke bisnis televisi, membuat iPhone dan iPad dalam tampilan tiga dimensi saja mungkin bisa menjadi produk killer bagi pesaingnya," katanya.

Kahney menambahkan Apple akan benar-benar sukses apabila mengaplikasikan teknologi tersebut untuk game. "Akan membuat pengalaman bermain game yang sangat mendalam”.

*Dikutip dari http://www.zona-artikel.co.cc/2011/01/apple-kembangkan-teknologi-3d-dan.html dengan beberapa perubahan

Tugas Artikel Kelompok Cumi - Cumi milik Arnon

Transformasi Sosial-Ekonomi Cina

Oleh : Arnon Makarios

Cina telah mengukuhkan diri sebagai salah satu kekuatan ekonomi paling tangguh di dunia. Pencapaian gemilang pembangunan ekonomi selama lebih dari tiga dekade terakhir memang spektakuler dan membuat kagum banyak negara.

Cina telah tumbuh menjadi raksasa ekonomi Asia Timur yang menggetarkan negara-negara maju. Kini poros kekuatan ekonomi dunia tidak lagi bertumpu hanya di benua Amerika dan Eropa. Cina di abad ke-21 adalah sebuah negara yang sukses melakukan transformasi sosial ekonomi amat fundamental yang membawa dampak global.

Proses transformasi berlangsung mulus ketika Cina mampu mengatasi pertikaian politik dan perseteruan ideologis akut yang menjelma dalam
revolusi kebudayaan pada 1966-1976. Empat dekade silam, Cina masih terjebak dalam pertarungan ideologis antarfaksi politik yang amat keras dan selama bertahun-tahun mengisolasi diri dari pergaulan dunia.

Di bawah komando Mao Tse-tung, para penyokong Revolusi Kebudayaan melakukan propaganda massal untuk melawan ideologi kapitalisme dengan retorika khas: “kaum borjuis liberal yang menjadi watak dasar kapitalisme adalah bahaya bagi ideologi sosialisme.” Sejarah mencatat, pergolakan politik dan pertarungan ideologis ini menelan korban tiga juta orang tewas (mayoritas karena kelaparan dan kemiskinan akibat konflik panjang) dan merusak infrastruktur sosial ekonomi-politik sehingga nyaris lumpuh total.

Setelah Revolusi Kebudayaan berakhir, Cina perlahan mulai membuka diri dan berinteraksi dengan dunia luar secara politik dan ekonomi. Pergeseran ini merupakan gejala menarik sekaligus fenomena paradoksal. Cina adalah penganut setia ideologi sosialisme, tapi bersedia mengadopsi sistem ekonomi liberal dan menyerap nilai-nilai kapitalisme global.

Sejarah mencatat, Deng Xiaoping adalah tokoh yang sangat berjasa karena sukses memadukan elemen-elemen dua ideologi besar dunia tersebut menjadi persenyawaan baru, yang menjelma menjadi kekuatan dahsyat bagi Cina.
Orang yang mendapat julukan capitalist roader oleh lawan politiknya ini adalah tokoh pragmatis yang menjadi pelopor reformasi ekonomi propasar melalui gagasan gaige kaifang (reforms and openness).

Dia mengambil langkah inovatif dengan mendefinisikan ulang dan melakukan reinterpretasi doktrin sosialisme dengan mengadaptasi elemen-elemen kapitalisme: pasar terbuka, investasi asing, dan perdagangan bebas. Untuk itu, Deng mengusung semboyan yang amat terkenal ” it does not matter if a cat is black or white as long as it catches mice.”

Deng secara cerdik mengambil manfaat sistem kapitalisme mengingat Cina memiliki potensi ekonomi sangat kaya: tenaga kerja murah, biaya transportasi dan komunikasi rendah, tarif perdagangan kompetitif, iklim investasi kondusif, dan berbagai jenis biaya transaksi ekonomi yang
rasional.


Dikutip dari: http://news.okezone.com/read/2010/09/22/58/374624/58/transformasi-sosial-ekonomi-china dengan beberapa perubahan.


Tugas Artikel Kelompok Cumi - Cumi milik Christian

Kurang Minum Termasuk Masalah Gizi*

Oleh : Christian Herwin

Pernahkah Anda mendengar istilah hipovolemia? Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan dalam tubuh. Air sebenarnya termasuk dalam unsur gizi yang sama pentingnya seperti karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Namun, hal ini sering terabaikan. Kurangnya asupan air dapat menyebabkan gangguan fisik berupa penurunan stamina, hilangnya konsentrasi, dan sakit kepala.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa masyarakat masih mengonsumsi air minum dalam jumlah yang kurang dibandingkan kebutuhannya. Penelitian pada orang dewasa di Hongkong menunjukkan, 50 persen subjek minum air kurang dari 8 gelas per hari. Di Singapura, kelompok remaja dan dewasa muda merupakan kelompok yang banyak mengalami kekurangan air. Sebagian besar wanita hanya minum 5-6 gelas air per hari, dan pria minum 6-8 gelas per hari.

Di Indonesia angkanya tidak jauh berbeda. Hasil penelitian The Indonesian Regional Hydration Study tahun 2008 yang dipimpin Prof. Hardinsyah dari Institut Pertanian Bogor menemukan 46,1 persen subjek yang diteliti mengalami kurang air atau hipovolemia ringan. Jumlah tersebut lebih tinggi pada remaja (49,5 persen) dibanding orang dewasa (42,5 persen).

Mengapa mereka kurang minum? Menurut Hardinsyah, mayoritas adalah faktor ketidaktahuan tentang fungsi air bagi tubuh. Alasan terbesar lainnya adalah kesulitan akses dalam memperoleh air minum.

Masalah air juga ditemukan di rumah sakit, baik pada pasien, maupun tenaga kesehatan. Penelitian Supriatmo tahun 2006 terhadap pasien anak diare di rumah sakit menunjukkan 82,4 persen mengalami kurang air. Sementara itu pada penelitian di Amerika Serikat, dari 170 subjek, sebanyak 5 persen dan 7 persen mengalami kurang air tingkat sedang dan ringan.

* Dikutip dari http://health.kompas.com/index.php/read/2011/03/22/07335584/Kurang.Minum.Termasuk.Masalah.Gizi dengan beberapa perubahan.