Kurang Minum Termasuk Masalah Gizi*
Oleh : Christian Herwin
Pernahkah Anda mendengar istilah hipovolemia? Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan dalam tubuh. Air sebenarnya termasuk dalam unsur gizi yang sama pentingnya seperti karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Namun, hal ini sering terabaikan. Kurangnya asupan air dapat menyebabkan gangguan fisik berupa penurunan stamina, hilangnya konsentrasi, dan sakit kepala.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa masyarakat masih mengonsumsi air minum dalam jumlah yang kurang dibandingkan kebutuhannya. Penelitian pada orang dewasa di Hongkong menunjukkan, 50 persen subjek minum air kurang dari 8 gelas per hari. Di Singapura, kelompok remaja dan dewasa muda merupakan kelompok yang banyak mengalami kekurangan air. Sebagian besar wanita hanya minum 5-6 gelas air per hari, dan pria minum 6-8 gelas per hari.
Di Indonesia angkanya tidak jauh berbeda. Hasil penelitian The Indonesian Regional Hydration Study tahun 2008 yang dipimpin Prof. Hardinsyah dari Institut Pertanian Bogor menemukan 46,1 persen subjek yang diteliti mengalami kurang air atau hipovolemia ringan. Jumlah tersebut lebih tinggi pada remaja (49,5 persen) dibanding orang dewasa (42,5 persen).
Mengapa mereka kurang minum? Menurut Hardinsyah, mayoritas adalah faktor ketidaktahuan tentang fungsi air bagi tubuh. Alasan terbesar lainnya adalah kesulitan akses dalam memperoleh air minum.
Masalah air juga ditemukan di rumah sakit, baik pada pasien, maupun tenaga kesehatan. Penelitian Supriatmo tahun 2006 terhadap pasien anak diare di rumah sakit menunjukkan 82,4 persen mengalami kurang air. Sementara itu pada penelitian di Amerika Serikat, dari 170 subjek, sebanyak 5 persen dan 7 persen mengalami kurang air tingkat sedang dan ringan.
* Dikutip dari http://health.kompas.com/index.php/read/2011/03/22/07335584/Kurang.Minum.Termasuk.Masalah.Gizi dengan beberapa perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar